Most Post

Perkembangan Pondok Pesantren Suryalaya

Perkembangan Pondok Pesantren Suryalaya                 Masa KH Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad (Abah Sepuh).                 Riwayat...

Rabu, 24 Agustus 2011

Faidah Wirid


Faidah wirid .

                Di depan telah diterangkan wirid tiaf ba’da maktubah dan wirid  mingguan, baik berjama’ah atau munfarid. Wirid munfarid tentunya dihasilkan oleh yang ber wirid, demikian juga bila berjama’ah akan dihasilkan oleh berjama’ah, hal ini karena Allah Maha Mendengan dengan sifat sama’ Nya . 

                Berdo’a itu sendiri diperintahkan Allah, maka orang melakukan berdo’a adalah melaksanakan perintah Allah. Berwirid juga berdo’a maka berwirid adalah melaksanakan perintah Allah . 

وَقَالَ رَبُّكُمْ اُدْعُوْنِى اَسْتَجِبْ لَكُمْ   غافر 60
Dan Tuhanmu berfirman.Berdo’alah kepadaku, niscaya akan Kuperkenankan  bagimu . Ghofir 60 .

                Orang berdo’a adalah orang yang berhubungan langsung kepada Tuhan,berha dapan langsung kepada Tuhan, maka tentulah ada etikanya, karena jangankan ber hadapan dengan Tuhan, kita berhadapan kepada pejabat yang sama sama manusia ju ga ada etikanya apalagi berhadapan /menhadap kepada Tuhan, untuk meminta. Da lam sebuah hadits diterangkan bahwaorang berdo’a adalah harus suci harus bersih 

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قاَلَ قَالَ رَسُوْلُ للهِ صَلّىَ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَيَقْبَلَ اِلاَّ طَيِّبًا  وَاِنَّ اللهَ اَمَرَ اْلمُؤْمِنِيْنَ  ِبمَا اَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينْ فَقَالَ تَعَالَى يَااَيّهُاَ الرُّسُلُ  كُلُواْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحًا. وَقَالَ يَااَيُّهَا ا لَّذِيْنَ اَمَنُواْ كُلُواْ مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ . ثُمّ َذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ  السَّفَرَ اَشْعَثَ اَغْبَرَ  َيُمّدُ يَدَيْهِ  اِلَى السَّماَءِ  يَا رَبِّ يَارَبِّ  وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ  وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَِمِ

فَأَ ّنَى يُسْتَجَابُ لَهُ . رواه مسلم
Dari Abi Hurairah ra, telah berkata, telah bersabda Rasulullah saw :
Sesungguhnya Allah itu baik,tidak menerima sesuatu kecuali yang baik,Dan se sungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang orang Mukmin (serupa) de ngan apa yang telah diperintahkann kepada Rasul-rasul, maka Allah telah berfirman Hai Rasul-rasul makanlah dari ssegala sesuatu yang baik, dan bekerjalah kamu dengan pekerjaan yang baik. Dan telah berfirman: Hai orang –orang yang ber iman! makanlah dari apa apa yang baik yang telah Kami rizqikan padamu. Kemudian beliau  menceriterakan seorang laki-laki yang telah jauh perjalanannya, berambut kusut, penuh dengan debu, Dia menadahkan kedua tangannya  kelangit dan berkata “Wahai Tuhan”–“wahai Tuhan“sedangkan makanannya haram,minu mannya haram, pakaiannya dan dikenjangkan  dwengan barang yang haram, maka bagaimana  ia akan  diterima  permintaannya ?  H.R. Muslim .

                Dalam contoh hadits ini adalah seorang berdo’a untuk dirinya sendiri, itu syaratna harus diri sendirinya itu jangan tercampuri apa apa yang haram,baik itu be rupa makanan yang dimakan, ataupun pakaian dan juga minuman.Dari hadits tersebut menunjukkan bahwa yang haram dapat menjadi hijab terhadap seseorang yg sedang bermaksud / mempunyai tujuan.

                Manusia adalah mahluk sosia, artinya kita  tidak akan dapat hidup sendiri ter masuk kita dalam fisik kita sendiri embutukan orang lain untuk emenuhi kebutuhan kita maka kitapun berkewajiban untuk mendo’akan kepada orang lain,agar kita ter masuk  manusia yang shalih/shalihah . 

اِذَا مَاتَ اِبْنُ اَدَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ اِلَّا مِنْ ثَلاَثٍ  صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ رواه مسلم
Apabila manusia ati maka semua amalnya terputus kecuali tiga, pertama sodakoh ariyah, kedua ilmu yang diambil manfa’atnya, da ketiga anak sholih yang men doa kan . HR Muslim . 

                Diambil dari hadits tersebut, bahwa kita wajib mendo’akan kepada orang lain baik orang lain itu orang tuanya sendiri maupun orang lain bukan orang tuanya sendiri .diantara do’untuk orang tuanya sendiri
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى وَلِوَاِلدَيَّ وَارْحَمٍهُمَا كَمَا رَبَّياَنِى صَغِيْرًا
Ya Allah apunlah aku, dan apunilah dua orang tuaku, dan kasihanilah ibu bapak ku sebagaimana ibu bapakku mengurusi aku diwaktu aku masih kecil .

                Dan do’a yang untuk orang lain yang umum misalnya
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينْ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاِحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ
Ya Allah ampunilah dosa dosa mukminin mukminat muslimin muslimat baik yang masih hidup maupun  yang sudah ati .
                Berdo’a janganlah sekali kali mendo’akan orang lain atau diri sendiri untuk celaka, atau do’a –do’a yang jelek, tetapi do’akanlah dengan do’a yang bagus,karena do’a adalah bagaikan sepucuk surat yang dilayangkan melalui pos, maka bila surat itu tidak sampai ke alamat, karena orang yang dituju tidak ada, maka akan kembali kepada sipengirim. Demikian juga do’a harus do’a yang bagus karena kalau do’a itu tidak sampai tujuan maka do’a itu akan kembali kepada pengirimnya. Jadi kalau yang kembali itu adalah bagus, akan senanglah yang menerimanya, baik itu diterima oleh
 orang lain maupun diterima oleh kita sendiri . 

                Pada prinsipnya dalam TQN wirid wirid itu adalah do’a , baik do’a itu untuk sendiri ataupun do’a untuk orang lain, maka tidak perlu ragu lagi membaca wirid wi rid yang dipakai baik wirid itu dipakai di TQN ataupun wirid yang biasa dipakai oleh ulama ulama dimana saja, sebab tidak ada ulama manapun yang berusaha men sesatkan masanya atau pengikutnya, semuanya juga ulama adalah mengikuti jejak Rasulullah saw sebagaimana disebutkan oleh Nabi saw
اَلْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الاَنْبِيَاءِ
Ulama adalah  pewaris  para Nabi. oleh karena itu kita ikuti ulama.


                Sumber : Al Qur’an Tarjamah . Miftahus Sudur  Al Adzkar . Al Hikmah

Wirid-wirid Yang Mu'tabar


Wirid wirid yang mu’tabar 

                Setelah selesai shalat, kita diwajibkan berwirid atau berdzikir, karena Allah  menyuruh kita untuk berdzikir. Memang Allah menyuruh kita berdzikir dengan tidak putus putus, dalam keadaan apapun kita wajib berdzikir, sebagaimana di sebutkan dalam Al Qur’an  

وَلاَ تَكُنْ مِنَ اْلغَافِلِينْ  (الاعراف 205)
Dan janganlah engkau  menjadi orang yang lupa 

                Wirid yang mu’tabar artinya wirid yang dicontohkan oleh Rasulullah saw, dan kalau wirid itu tidak dicontohkan oleh Rasulullah saw berarti wirid itu tidak mu’tabar.
Banyak sekali wirid wirid yang dicontohkan oleh Rasulullah saw ,
                Ulama berijma’ bahwa setelah melakkan shalat dilakukan berdzikir, dan mengenai berdzikir banyak sekali hadits hadits yang menerangkannya, disini kita sebutkan yang dianggap penting. Disuatu waktu Rasulullah saw ditanya oleh shahabat: Do’a apa yang paling cepat diijabah ya Rasulullah ? beliau menjawab do’a yang dilakukan ditengah malam dan yang dilakukan setelah melakukan shalat fardu. (H.R. Tirmidzi ).  Diriwayatkan pula dalam Buhari dan Muslim dari Ibnu Abas.
كُنْتُ أَعْرِفُ ِانْقِضَاءَ صَلاَةِ رَسُوْلِ اللهِ صلعم بِالتَّكْبِيرِ. اِنَّ رَفْعَ الصَّوْتِ بِالذِّكْرِحِيْنَ يَنْصَرِفُ النَّاسُ
مِنْ  اْلمَكْتُوْبَةِ كَانَ عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ صلعم .كُنْتُ اَعْلَمُ اِذَا يَنْصَرِفًوْا
بِذَلِكَ اِذَا سَمِعْتُهُ رَوَاهُ .بخارى و مسلم .
Dari Ibnu Abas ra: Aku tahu selesainya shalat Rasulullah saw dengan takbir. Dalam riwayat lain dari Buhari dan Muslim dari Ibnu Abas: Bahwa mengeraskan suara dengan bacaan dzikir pada waktu orang-orang selesai dari shalat fardu, adalah berlaku semenjak zaman Rasulullah saw. Ibnu Abas juga menjelaskan: Aku tahu dzikir itu pada waktu orang – orang bubar dari shalat fardu dan aku pun mende ngarnya.  H.R.  Buhori dan Muslim.

                Dalam hadits lain, yang sama sama diriwayatkan oleh Buhari dan Muslim melalui Tsauban adalah Rasuluulah saw  setelah selesai dari shalat membaca:
اَسْتَغْفِرُاللهَ ثَلاَثاً وَقَالَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَم ْوَمِنْكَ السَّلاَمْ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالاِكْرَامْ
 رَوَاهَ  الْبُخَارِى وَمُسْلِمْ
Dalam hadits lain lagi yang sama diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim melalui  Mughiroh  adalah: Bahwa Rasulullah saw setelah selesai shalat membaca. 

لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ  لَهُ لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلّ ِشيَئْ ٍقَدِيْر .
اَللَّهُمَّ لاَمَانِعَ لِمَا  اَعْطَيْتُ وَلاَ مُعْطِىَ لِمَا مَنَعْتَ  وَلاَ يَنْفَعُ ذَاالْجَدّ ِمِنْكَ الْجَدّ ُ.

Dalam hadits lain (Muslim) dari Abdullah bin Zubair, bahwa setelah selesai shalat  fardu Rasulullah membaca: 
لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ  وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ  لَهُ , لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلّ ِشَيْءٍ قَدِيرْ , لاَحَوْلَ وَلاَ قُوّةَ َ اِلاَّ بِاللهِ, لاَاِلَهَ اِلاَاللهُ  وَلاَ نَعْبُدُ اِلاَّ اِيّاَهُ لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ  ْالفَضْلُ  وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ, لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ
مُحْلِصِيْنَ لَهُ الدِّينْ  وَلَوْ َكِرَه اْلكَافِرُونْ .

                Diriwayatkan pula dlam Buhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra, bahwa para shahabat sedang pada berbincang bincang, mengenai usaha orang orang di pasar, dimana mereka melakukan shalat, puasa dan lain lainnya, bahkan mereka dapat meng umpulkan kekayaan untuk dapat berhaji ber’umrah. Rasulullah saw bersabda: Apakah tidak aku ajarkan yang lebih dari itu? Para shahabat menjawab “ya” kemudian Rasulullah  menerangkan bahwa setelah shalat bacalah tasbih, tahmid, takbir, masing masing 33 kali.

                Diriwayatkan didalam Shaih Muslim melalui Ka’ab bin ‘Ujroh ra dari Rasu lullah saw :
مُعَقّبِاَتٌ لاَيَخِيْبُ قَائِلُهُنَّ  اَوْ فَاعِلُهًنَّ دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوبَةٌ  ثَلاَثاً وَثَلاَثِيْنَ تَسْبِيْحَةً ,
وَثَلاَثاً وَثَلاَثِيْنَ تَحْمِيْدَةً , وَاَرْبَعًا وَثَلاَثِيْنَ  تَكْبِيْرَةٍ  (رواه مسلم )

Artinya: bacan-bacaan setelah selesai shalat fardu tidak akan merugikan/mengece wakan pelakunya: 33 tasbih, 33 tahmid, 34 takbir. HR Muslim. 

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ  عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ سَبّحَ فِى دُبُرِ كُلّ ِصَلاَةٍ  ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ, وَحَمِدَ اللهَ ثَلاَثاً وَثَلاَثِيْنَ, وَكَبَّرَ اللهُ ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ, وَقاَلَ تَمَامَ اْلمِائَةِ : لاَاِلَهَ اِلاَ اللهُ
 وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ, لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُوَهُوَ عَلَى كُلّ ِشَىْءٍ قَدِيرْ , غُفِرَتْ خَطَايَاهُ
 وَاِنْ كاَنَ مِْثلَ زَبَدِ اْلبَحْرِ . (رواه مسلم)

Artinya: Dari Abu Huraerah ra dari Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa bertasbih  setelah selesai shalat  fardu  33 kali, dan bertahmid 33 kali  dan bertakbir 33 kali, dan ditutup dengan la ilaha illa Allahu wahdahu la syarika lahu. lahul mulku, walahul mulku walahul hamdu, wahuwa ‘ala kulli syaiin qodiir. Maka diampuni dosa walaupun dosanya  sebanyak buih laut,  HR Muslim .

عَبَكَ اَنْ اَرَدَّ اَنّ َسَعِيدْ بِنْ اَبِى وَقَاصْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّ رَسُوْلَ اللهَ صَلّىَ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ  كَانَ يَتَعَوّذُ دُبُرَ كُلّ ِصَلاَةٍ بِهَؤُلاَءِ اْلكَلِمَاتِ : اَللَّهُمَّ اِنّىِ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ اْلجُبْنِ , وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ اَرْذَلِ اْلعُمُرِ ,
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّ نْيَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ اْلقُبْرِ .

 setiap selesai melakukan salat fardu  dengan menggunakan bacaan: 

وَرَوَيْنَا فِى سُنَنِ اَبِى دَاوُدَ وَالتَّرْمِذِى وَالنَّسَائِى عَنْ عَبْدِ اللهَ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ قَالَ : خَصْلَتاَنِ لاَيَلْفَظُ عَلَيْهِمَا  عَبْدٌ مُسْلِمٌ اِلاَّ دَخَلَ  الْجَنّةَ َ هُمَا يَسِيْرٌ . وَمَنْ يَعْمَلُ بِهِمَا قَلِيْلٌ يُسَبّحِ ُاللهُ تَعَالَى دُبُرَ كُلّ ِصَلاَةٍ عَشْرًا , وَيَحْمَدُ عَشْرًا, وَيُكَبّرِ ُعَشءرًافَذَالِكَ  خَمءُسْوَن وَمِاَئةٌ  بِاللِّسَانِ , وَاَلْفٌ وَخَمْسُمِائَةٍ  فِى ْالِمْيزَانِ. وَيُكَبّرِ ُاَرْبَعًا وَثَلاَثِيْنَ اِذاَ أَخَذَ مَضْجَعَهُ  وَيَحْمَدُ ثَلاَثاً وَثَلاَثِيْنَ  وَيُسَبّحِ ُثَلاَثًا وَثَلاَثيِنْ َ فَذَالِكَ مِائَةٌ بِاللِّسَانِ , وَاَلْفٌ بِاْلِمْيَزانِ , قَالَ  فَلَقَدْ رَاَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْعِدُهَا بِيَدِهِ , قاَلوٌاْ يَا رَسُوْلَ اللهِ  كَيْفَ هُمَا يَسِيْرٌ , وَمَنْ يَعْمَلْ بِهِمَا قَلِيْلٌ ؟ قَالَ يَأْتِى اَحَدُكُمْ  يَعْنِى الشَّيْطَانُ فِى مَنَامِهِ  فَيَنُوْمُهُ قَبْلَ  اَنْ يَقُوْلَهُ , وَيَأْتِيْهِ فِى صَلاَتِهِ فَيَذْكُرُهُ حَاجَةً قَبْلَ اَنْ يَقُوْلَهَا.( اسناده صحيح
Artinya: Dua perkara yang seorang muslim tidak hapal kecuali masuk surga, dan itu adalah mudah, dan orang yang meng ‘amalkan kepada itu adalah sedikit, yaitu pertama: setiap selesai solat fardu bertasbih 10 kali, bertahmidc 10 kali, bertakbir 10 kali, itu bernilai 150 dengan lisan, dan bernilai 1500 bila dengan mizan, kedua: bila akan tidur bertakbir 34 kali, bertahmid 33 kali,bertasbih 33 kali, itu bermilai seratus dengan lisan dan bernilai seribu bila dengan mizan. Abu Waqos berkata: aku lihat Rasulullah saw menekuk nekuk jari jarinya. Kemudian para sahabat bertanya: Ya Rasulallah ! mengapa itu disebut mudah dan siapa pelakunya ? Nabi saw menjawab: Syetan akan datang kepadamu dua kali, pertama  bila kamu akan tidur, agar kamu cepat tidur sebelum baca itu, kedua bila kamu sedang shalat syetan datang  menyebutkan kebutuhan –kebutuhan nya sebelum kamu membacanya.  

                Dan masih banyak lagi wirid - wirid yang mu’tabar, dan yang seperti ini dapat dibaca dalam kitab kitab hadits tentang adzkaar . 

Dalam kitab-kitab hadits tentang dzikir memang banyak, dan para shahabat tidak kesemuanya mengamalkan dengan amalan yang sama, sebab shahabat menge tahui sebuah wirid itu saja tidak seluruh shahabat mengetahui wirid itu melainkan oleh sebagian shahabat, karena shahabat tidak selalu berkumpul semuanya mereka tersebar dirumahnya masing masing atau sedang usaha dagang dan lain sebagainya, jadi wirid itu tidak semuanya sama tapi semuanya dari Rasulullah saw dan mu’tabar. Shahabat yang lain tentunya  mengetahui wirid lain yang berbeda. 

Dengan wirid yang bermacam macam itu tentunya adalah salah satu metoda Rasulullah saw dalam mengajar shahabat, karena sudah pasti bahwa Rasulullah saw mengajar shahabat itu disesuaikan dengan keahlian dengan kemampuan  sahabat itu sendiri. Hal seperti ini dapat kita lihat dari hadits juga bahwa Rasulullah bersabda  mengenai dzikir yang juga menjadi wirid  setelah shalat 

اَفْضَلُ الـذِّكْرِ فَاعْلَمْ اَنَّهُ لاَاِلَهَ اِلاَ اللَّهُ . اَفْضَلُ مَا قُلْتُ اَنَا وَالنَّبِيّوُنَ مِنْ قَبْلِى  لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ
 Ibnu Hajar Al Asqolani dalam kitab Subulus Salam  syarah Bulughul Maron ةmenjelaskan bahwa  la ilaha illlalloh  dibandingkan dengan  tasbih, tahmid,takbir, adalah masih unggul lailaha illalloh, karena kalau tasbih hanyalah pernyataan tentang kemaha sucian Allah, tahmid hanya memuji Allah saja, takbir adalah hanya meng agungkan Allah semata  tetapi la ilaha illalloh  semuanya termasuk ada didalamnya . 

                Dengan pendapat Ibnu Hajar ini menunjukkan bahwa kita boleh memilih mana yang memiliki kelebihan, yang masing masing sama-sama mu’tabaroh .TQN  memiliki wirid sendiri yang setiap selesai shalat fardu dan yang minggu an (seminggu dua kali ), atau boleh tiap hari .dan wirid tersebut adalah  bisa diberjama’ahkan dan boleh munfarid, wirid tersebut disebut hatam.(hataman). 

Wirid hatam ini dapat dilakukan munfarid dengan jumlah bilangan yang sedikit, sesuai kemauan yang akan berwirid, dan dapat dilakukan bersama teman 2. Urutan wirid wirid tersebut adalah: Pertama hadiyah Fatihah yang tujuh kali , Kedua  yaitu setelah selesai Fatihah baca surat Alam Nasyroh, Surat Ikhlash, Ketiga  hadiyah  Fatihah kepada Al Syekh Ahmad Baqir, kemudian shalawat, do’a: Allahuman ya qo diyal hajat, Allohuma kafiyal muhimmat, Allohumma ya dafi’al baliyat, Allahuma yarafi’a darojat, Allohumma ya Stafiyal amrod, Allohumma ya Mujibad da’awat , Allohumma ya arhama rohimin,Keempat  hadiyah fatihah kepada Al Syeh Hawajikan  sholawat, haokolah, shalawat. Keempat  hadiyah fatihah  kepada Imam Rabbani, Al Falak, istigfar, An Naas, Kelima hadiyah fatihah kepada Al Syeh Mudhohir, shala wat, hasbunalloh wani’mal wakil, shalawat, Keenam hadiyah fatihah  Al Syeh Abdul Qodir Al Jaelani, shalawat, ni’mal maula wani’man nasir, shalawat,  Ketujuh hadiyah fatihah kepada Al Syaihina Al Mukarom. shalawat, Ya khofi ya lutfi  adrikni bilutfika al hofi, shalawat, Kedelapan hadiyah fatihah kepada  Imam Hawazah, salawat,  la ilaha illa anta subhanaka  inni kuntu minad dholimin, shalawat, Kesembilan hadiyah fatihah  kepada Al Syeh Ma’shum , 

اِلَهِى اَنْتَ مَقْصُوْدِي وَرِضَاكَ مَطْلُوْبِى اَعْطِنِى مَحَبَّتَكَ  وَمَعْرِفَتَكَ
Mulailah baca ya latiif, kemudian berdo’a. Do’a yang  dibaca setelah hatam  dapat ditambah dengan do’a – do’a lain yang sesuai selera  orang yang berdo’a.

                Selain do’a dan wirid - wirid  yang sudah disebutkan , para santri dapat diberi wirid - wirid lain yang  diingini asalkan minta ijazahnya kepada Syeh Mursyidnya .

Kafiat Nafi Itsbat



                Kaifiat nafi itsbat
               
                Nafi dan itsbat adalah berupa dzikir jahar, yaitu dzikir yang bersuara ber frekuensi. Suara yang dipakai dengan batasan sedikitnya dapat terdengar oleh diri sendir  sedang batasan maksimal tidak ditentukan.
                Dzikir yang dilakukan  menurut TQN ada dua macam yaitu dzikir bil jinan dan dzikir bil lisan, artinya dzikir yang hanya dirasakan (tanpa menggunakan suara) dan dzikir yang menggunakan suara. Dzikir yang tidak menggunakan suara lazimnya disebut dzikir hofi sedangkan dzikir yang menggunakan suara disebut dzikir jahar atau juga dzikir yang tidak disuarakan disebu dzikir Naqsyabandiyah, dan yang disuarakan disebut dzikir Qodiriyah .
               
                Dzikir artinya ingat, dan dzikir disini yang dimaksud adalah membaca kalimat la ilaha illa Allah. bacaan tersebut disebut juga dengan dzikir jahar, yaitu dzikir yang bersuara. Bacaan tersebut adalah bacaan khusus untuk ingat kepada Maha Pencipta  yaitu Allah. Secara bahasa bacaan dzikir bukan hanya la ilaha illaalah saja, tetapi banyak sekali, misal alhamdu lillah, subhanallah, allahu akbar juga disebut dzikir, yang selain itu juga masih banyak lagi yang dapat disebut dzikr, tetapi kalau berdasarkan hadits Nabi saw walaupun  bacaan dzikir itu banyak, beliau menyatakan bahwa dari yang banyak itu ada satu yang paling utama , dalam hadits disebutkan.  

اَفْضَلُ الذِّكْرِ لاَ اِلَهَ اِلَّا للهُ
Artinya seutama-utama dzikir adalah  la ilaha illallah, dzikir nafi dan isbat adalah sangat besar atsarnya , Allah berfirman dalam surat  Muhammad ayat 19.

فَاعْلَمْ اَنَّهُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ  محمد 19
Ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi dosa  orang orang mukmin, laki-laki dan perempuan.  

Rasulullah saw bersabda dalam haditsnya
اَفْضَلُ مَا قُلْتُ اَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ, ثُمَّ قَالَ  مَنْ قَالَ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ  خَالِصًا مُخْلِصًا دَخَلَ اْلجَنَّةْ .ثُمَّ  قَالَ لَيْسَ عَلىَ اَهْلِ لاَاِلَهَ اِلاَ اللهُ وَخْشَةٌ  فِى قُبُوْرِهِمْ وَلاَ فِى نُشُوْرِهِمْ .
Artinya: Seutama utama yang di ucapkan, olehku dan oleh nabi-nabi sebelum aku ia lah lailaha ilallah, kemudian sabda Nabi juga: Barangsiapa membaca lailaha ilallah disertai ikhlash dan mukhlish pasti masuk surga, kemudian sabda Nabi saw: Bagi ahli la ilaha illallah tidak ada rasa akut baik di kuburnya ataupun di waktu dibang kitkan dari kubur.   

Sabda Nabi juga.  
لَوْ جَاءَ قاَئِلُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ بِقُرْبِ اْلاَرْضِ  ذُنُوْبًا  لَغَفَرَ اللهُ لَهُ  ذَلِكَ
Apabila seorang yang  membaca la ilaha illallah datang dengan membawa dosa sepenuh bumi, pasti Allah memberikan ampunan kepadanya karenanya. 

                Kalimah tayyibah ini dapat membersihkan dzakir dari syirik jaly, juga dari syirik yang khafy, dan menjadikannya bersih dari segala unsur kemusyrikan. Kalimah tayyibah ini dapat membersihkan unsur unsur yang berkaitan di kalbu yang dapat menjadi hijabantara Khaliq dengan hamba Nya, serta  membersihkan  jiwa dari segala kotoran kotoran dan dari sifat sifat hayawaniyah atau sifat-sifat madzmumah, dan bagi orang yang dapat dawam dan ikhlash dapat menghasilkan laduni, serta raha sia-rahasia gaib lainnya, sehingga dapat tampak ketajallian ilahiyah dengan syarat diambilnya dari kalbu yang taqwa, yang bersih, dari selain Allah, bukan asal sekedar mendapatkan dari siapa saja yang ngomong seperti itu. Hal ini karena walaupun lafadnya sama tetapi sudah pasti bahwa kandungannya atau maknanya akan berbeda. Karena apabila kalbu seseorang yang ditebari biji (benih) tauhid oleh seorang yang  kalbunya hidup pasti akan tumbuh subur dengan sempura,  sedangkan biji (benih) yang  jelek bila ditaburkan tidak akan tumbuh. 

Nabi bersabda.
اِنَّ اللهَ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لاَاَلَهَ اِلاَّ اللهُ  يَبْتَغِى بذَلِكَ  وَجْهَ اللهِ  رواه البخارى ومسلم

Sesungguhnya Allah mengaramkan ke neraka atas masuknya orang yang membaca lailaha illallah  dengan  mengharap  wajah Allah  HR Buhari dan Muslim.
               
Nabi juga menggambarkan bahwa orang yang berdzikir ditengah-tengah orang yang sedang  ghoflah (lupa /tidak berdzikir) adalah bagaikan pohon ang subur rindang ditengah – tegah pepohonan yang daunnya pada rontok (tidak berdaun) , bahkan selanjutnya Nabi menggambarkan bahwa orang yang berdzikir ditengah-tengah orang –orang yang sedang ghoflah bagaikan seorang yan hidup ditenah-tengah orang - orang mati 

.Allah berfirman dalam Al Qur’an
اَفَمَنْ شَرَحَ اللهُ  صَدْرَهُ  لِلاِسْلاَمِ فَهُوَ عَلَى نُوْرٍ مِنْ رَبِّهِ فَوَيْلٌ لِلْقاَسِيَةِ قُلُوْبُهُمْ  مِنْ ذِكْرِ اللهِ  اُوْلَئِكَ فِي ضَلاَلٍ مُبِينْ .   الزمر 22
Maka apakah orang-orang  yang dibukakan hatinya  untuk menerima  agama Islam  lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. 

Az Zumar 22
هُوِ الَّذِى اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِاْلهُدَى وَدِيْنِ الْحَقّ ِلِيُظْهِرَهُ عَلَى الِّدْيِن كُلِّهِ  وَلَوْ كَرِهَ اْلُمْشِرُكُونْ  (الصف 9)
Dialah an mengutus Rasul Nya  dengan membawa petunjuk  dan agama yang benar agar Dia memenangkannya diatas segala agama agama  meskipun  orang orang  musyrik  membenc .

A Shaf 9     
هُوَ الَّذِى بَعَثَ فِى اْلاُمِّيِيْنَ  رَسُوْلاً مِنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ  اْلكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَاِنْ كَانُوْا  مِنْ قَبْلُ لَفِى  ضَلاَلٍ مُبِينْ .  الجمعة  2
Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang  Rasul diantara mereka  yang membacakan ayat ayat Nya kepada mereka, mensucikan mereka  dan menga jarkan kepada mereka Kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya  benar benar dalam kesesatan yang nyata. 

AlJum’ah 2
قُلْ هَذِهِ سَبِيْلِى  اُدْعُواْ اِلىَ اللهِ عَلىَ بَصِيْرَةٍ اَنَا وَمَنْ اِتَّبَعَنِى.   يوسف 108
Katakanlah : Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata   Yusuf 108

                Itu semuanya hanyalah penjelasan bahwa benar benar berdzikir itu sangat berguna karena atsarnya sangat besar, pengaruhnya betul- betul terasa bagi orang yang melakukannya  dengan sungguh sungguh melalui cara  TQN . 

                Dzikir nafi adalah yang bunyi la ilaha  yang di talqinkan oleh seorang Mur syid  wajib di ‘amalkan sesuai petunjuk, pada waktu ucapan – ucapan itu diterapkan  hendaknya dirasakan, dan kita tahu bahwa artinya adalah tiada Tuhan, yang  mengandung arti tidak ada Tuhan yang dimaksud, tidak ada Tuhan yang wajib disembah Dan kalimah nafi ini mengandung arti menafi kan semua yang dapat diterima indra sehingga selain Allah  adalah  fana, yaitu  semuanya  terkena kerusakan. 

                Disusul dengan illallah sebagai itsbat, artinya adalah Allah tetap, sehingga didalam kalbu ditetapkan /diyakinkan tetapnya dzat yang haq, yang baqo yang ber beda dengan mahluk. Tentang Allah yang tidak dapat ditanyakan dengan pertanyaan-pertanyaan: dimana, kapan, berapa, kaya apa (seperti apa) . 

                Dikala mau talkin disyaratkan punya wudu yang sempurna,dan diwaktu talkin  ikuti petunjuk gurunya, ucapannya dengan suara yang cukup, dan pada waktu pelak sanaannya masing masing gunakan suara yang keras sehingga menghasilkan rasa panas didalam dada, setelah selesai cukup sesuai hitungan yang dibutuhkan ditutup dengan sayyiduna Muhammadur Rasulullah. 

                Dzikir yang seperti itu adalah digunakan untuk menjaga masuknya syetan ke badan manusia, karena syetan masuk ke manusia adalah melalui saluran darah, sehing ga jalan-jalan masuk syetan di pagar dengan kalimah yang disebut nafi itsbat itu. Syetan yang akan masuk ke manusia itu melalui bermacam macam jalan sehingga jalan jalan itu harus dipagar, 

ثُمَّ لاَ تِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ  وَعَنْ اَيْمَانٍهٍمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ
Syetan berkata: kemudian saya akan mendatangi mereka dari dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. 

Al A’rof  17.
                Didalam hadits qudsi disebutkan.
لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ حِصْنِى فَمَنْ دَخلَ َحِصْنِى اُمِنَ مِنْ عَذَابِى
La ilaha illa Allou adalah bentengKu, maka barangsiapa yang masuk ke bentengKu dia aman dari siksaKu

                Setelah selesai diberikan talkin dzikir jahar tersebut kemudian diberikan talkin dzikir khofi yang ditanamkan di dada sebelah kiri. Dzikir ini juga digunakan untuk  membimbing semua nafsu yang ada dalam dada manusia, sehingga bagi nafsu yang baik agar berkembang dan bagi nafsu yang buruk agar tidak berkembang, masalahnya yang dinamakan nafsu adalah tidak akan dapat dihilangkan. 

                Dzikir yang khofi ini memang tidak bersuara tetapi hanya dirasakan saja kare na Al Qur’an menjelaskan demikian .

وَاذْكُرْ رَبَّكَ  فِى نَفْسِكَ تَضَرّعُاً  وَحِيْفَةً وَدُوْنَ الْجَهْرِ مِنَ اْلقَوْلِ  بِالْغُدثوّ ِوَاْلاَصَالِ
وَلاَ تَكُنْ مِنَ اْلغَافِلِينْ . الاعراف 205
Dan sebutlah nama Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, diwaktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk  orang orang yang lalai.  Al A’rof 205 

                Dzikir ada yang dibatasi waktu, ada juga yang  tidak dibatasi, bahkan tidak bo leh lupa. Dzikir yang dibatasi waktu adalah dzikir yang jahar, dan waktunya sebatas selesai melakukan shalat wajib dan dzikir yang jahar apabila tidak sempat karena sibuk atau karena tugas, boleh diganti diwaktu lain dimana sudah ada waktu untuk  berdzikir.

Tetapi dzikir khofi adalah dzikir yang tidak boleh lupa, andaikan ternyata terjadi  lupa maka segera disambung kembali.
واذكر  ربك  اذا  نسيت وقل عسى ان يهدين ربى لاقرب من هذا رشدا  الكهف  24
Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa ,dan katakanlah “mudah mudahan  Tuhanku akan meberiku  petunjuk kepada  yang lebih dekat kebenarannya daripada ini “ . Al Kahfi 24 

                Kita sebenarnya disuruh berdzikir itu adalah baik sebelum shalat ataupun sedang shalat dan sesudah shalat, karena orang yang banyak menyebut Allah berarti mengakui dekat kepada Allah, karena menyebut nama Allah termasuk tanda cinta kepada Allah. Allah menjelaskan bahwa sebelum shalat pun harus sudah berdzikir, ka rena orang yang mau shalat juga  menunjukkan bahwa dia orang yang ingat kepada Tuhannya

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى  وَذَكَرَاسْمَ رَبِّهِ  فَصَلَّى .  الاعلى 14- 15
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman). Dan dia ingat nama Tuhannya lalu  dia sembahyang. Al ‘ Ala 14-15.

                Dalam ayat lain orang yang sedang shalat itupun berdzikir.
إِنَّنِى اَناَ اللهُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنَا  فاَعْبُدُنِى  وَأَقِمِ الصَّلاَةَ  ِلذِكْرِى.  طه 14
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku,  dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.  Toha 14. 

Apabila sudah selesai shalat agar ingat juga kepada Allah, ini yang biasa kita sebut wirid .
فَاِذَا قَضَيْتُمْ الصَّلاَةَ فَاذْكُرُواْ  اللهَ  قِيَامًا وَقُعُوْداً  وَعَلَى جُنُوبِكُمْ.  النساء 103
Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat mu, ingatlah Allah diwaktu berdiri, diwaktu duduk, dan diwaktu berbaring.  An Nisa 103.

                Contoh contoh dari Rasulullah sangat banyak, karena Maka wirid yang dila kukan adalah wirid yang mana, karena contoh contoh dari Rasulullah sangat banyak, dan Rasulullah dalam segala kesibukannya memberikan contoh kepada sahabat selalu disesuaikan dengan kemampuan shahabat itu sendiri, para sahabat yang mengikutinya selalu berganti ganti, sehingga cara mendidik sahabat tidak sama karena kemampuan shahabat pun tidak sama, kecerdasannya pun tidak sama dan kesibukannya pun tidak sama.Tetapi nabi sendiri mencetuskan mana dzikir yang paling baik, dan mana yang dapat diikuti oleh shahabat yang lain sebagaimana dalam hadits disebutkan. 

اَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاْعلَمْ اَنَّهُ لاَاِلَهَ اِلاَ اللهُ
Ketahuilah bahwa dzikir yang paling afdlol ialah la ilaha illallah . 

Hadits ini menunjukkan bahwa wirid atau bacaan dzikir adalah banyak, namun yang paling afdlol ialah la ilaha illallah. Untuk TQN di Suryalaya  mengikuti wirid yang setelah selesai shalat fardu ber sama-sama membaca la ilaha illallah. kemudian untuk kaum yang  lainnya terserah apakah akan mengikuti Suyalaya atau  mengikuti yang lain.

                Sumber : Miftahus Shudur.

By Abu Bakar Bin Ahmad Mansor
(S.Kom.I., C.St., CH., CHt., NNLP.,)