Most Post

Perkembangan Pondok Pesantren Suryalaya

Perkembangan Pondok Pesantren Suryalaya                 Masa KH Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad (Abah Sepuh).                 Riwayat...

Rabu, 24 Agustus 2011

Kafiat Nafi Itsbat



                Kaifiat nafi itsbat
               
                Nafi dan itsbat adalah berupa dzikir jahar, yaitu dzikir yang bersuara ber frekuensi. Suara yang dipakai dengan batasan sedikitnya dapat terdengar oleh diri sendir  sedang batasan maksimal tidak ditentukan.
                Dzikir yang dilakukan  menurut TQN ada dua macam yaitu dzikir bil jinan dan dzikir bil lisan, artinya dzikir yang hanya dirasakan (tanpa menggunakan suara) dan dzikir yang menggunakan suara. Dzikir yang tidak menggunakan suara lazimnya disebut dzikir hofi sedangkan dzikir yang menggunakan suara disebut dzikir jahar atau juga dzikir yang tidak disuarakan disebu dzikir Naqsyabandiyah, dan yang disuarakan disebut dzikir Qodiriyah .
               
                Dzikir artinya ingat, dan dzikir disini yang dimaksud adalah membaca kalimat la ilaha illa Allah. bacaan tersebut disebut juga dengan dzikir jahar, yaitu dzikir yang bersuara. Bacaan tersebut adalah bacaan khusus untuk ingat kepada Maha Pencipta  yaitu Allah. Secara bahasa bacaan dzikir bukan hanya la ilaha illaalah saja, tetapi banyak sekali, misal alhamdu lillah, subhanallah, allahu akbar juga disebut dzikir, yang selain itu juga masih banyak lagi yang dapat disebut dzikr, tetapi kalau berdasarkan hadits Nabi saw walaupun  bacaan dzikir itu banyak, beliau menyatakan bahwa dari yang banyak itu ada satu yang paling utama , dalam hadits disebutkan.  

اَفْضَلُ الذِّكْرِ لاَ اِلَهَ اِلَّا للهُ
Artinya seutama-utama dzikir adalah  la ilaha illallah, dzikir nafi dan isbat adalah sangat besar atsarnya , Allah berfirman dalam surat  Muhammad ayat 19.

فَاعْلَمْ اَنَّهُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ  محمد 19
Ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi dosa  orang orang mukmin, laki-laki dan perempuan.  

Rasulullah saw bersabda dalam haditsnya
اَفْضَلُ مَا قُلْتُ اَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ, ثُمَّ قَالَ  مَنْ قَالَ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ  خَالِصًا مُخْلِصًا دَخَلَ اْلجَنَّةْ .ثُمَّ  قَالَ لَيْسَ عَلىَ اَهْلِ لاَاِلَهَ اِلاَ اللهُ وَخْشَةٌ  فِى قُبُوْرِهِمْ وَلاَ فِى نُشُوْرِهِمْ .
Artinya: Seutama utama yang di ucapkan, olehku dan oleh nabi-nabi sebelum aku ia lah lailaha ilallah, kemudian sabda Nabi juga: Barangsiapa membaca lailaha ilallah disertai ikhlash dan mukhlish pasti masuk surga, kemudian sabda Nabi saw: Bagi ahli la ilaha illallah tidak ada rasa akut baik di kuburnya ataupun di waktu dibang kitkan dari kubur.   

Sabda Nabi juga.  
لَوْ جَاءَ قاَئِلُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ بِقُرْبِ اْلاَرْضِ  ذُنُوْبًا  لَغَفَرَ اللهُ لَهُ  ذَلِكَ
Apabila seorang yang  membaca la ilaha illallah datang dengan membawa dosa sepenuh bumi, pasti Allah memberikan ampunan kepadanya karenanya. 

                Kalimah tayyibah ini dapat membersihkan dzakir dari syirik jaly, juga dari syirik yang khafy, dan menjadikannya bersih dari segala unsur kemusyrikan. Kalimah tayyibah ini dapat membersihkan unsur unsur yang berkaitan di kalbu yang dapat menjadi hijabantara Khaliq dengan hamba Nya, serta  membersihkan  jiwa dari segala kotoran kotoran dan dari sifat sifat hayawaniyah atau sifat-sifat madzmumah, dan bagi orang yang dapat dawam dan ikhlash dapat menghasilkan laduni, serta raha sia-rahasia gaib lainnya, sehingga dapat tampak ketajallian ilahiyah dengan syarat diambilnya dari kalbu yang taqwa, yang bersih, dari selain Allah, bukan asal sekedar mendapatkan dari siapa saja yang ngomong seperti itu. Hal ini karena walaupun lafadnya sama tetapi sudah pasti bahwa kandungannya atau maknanya akan berbeda. Karena apabila kalbu seseorang yang ditebari biji (benih) tauhid oleh seorang yang  kalbunya hidup pasti akan tumbuh subur dengan sempura,  sedangkan biji (benih) yang  jelek bila ditaburkan tidak akan tumbuh. 

Nabi bersabda.
اِنَّ اللهَ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لاَاَلَهَ اِلاَّ اللهُ  يَبْتَغِى بذَلِكَ  وَجْهَ اللهِ  رواه البخارى ومسلم

Sesungguhnya Allah mengaramkan ke neraka atas masuknya orang yang membaca lailaha illallah  dengan  mengharap  wajah Allah  HR Buhari dan Muslim.
               
Nabi juga menggambarkan bahwa orang yang berdzikir ditengah-tengah orang yang sedang  ghoflah (lupa /tidak berdzikir) adalah bagaikan pohon ang subur rindang ditengah – tegah pepohonan yang daunnya pada rontok (tidak berdaun) , bahkan selanjutnya Nabi menggambarkan bahwa orang yang berdzikir ditengah-tengah orang –orang yang sedang ghoflah bagaikan seorang yan hidup ditenah-tengah orang - orang mati 

.Allah berfirman dalam Al Qur’an
اَفَمَنْ شَرَحَ اللهُ  صَدْرَهُ  لِلاِسْلاَمِ فَهُوَ عَلَى نُوْرٍ مِنْ رَبِّهِ فَوَيْلٌ لِلْقاَسِيَةِ قُلُوْبُهُمْ  مِنْ ذِكْرِ اللهِ  اُوْلَئِكَ فِي ضَلاَلٍ مُبِينْ .   الزمر 22
Maka apakah orang-orang  yang dibukakan hatinya  untuk menerima  agama Islam  lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. 

Az Zumar 22
هُوِ الَّذِى اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِاْلهُدَى وَدِيْنِ الْحَقّ ِلِيُظْهِرَهُ عَلَى الِّدْيِن كُلِّهِ  وَلَوْ كَرِهَ اْلُمْشِرُكُونْ  (الصف 9)
Dialah an mengutus Rasul Nya  dengan membawa petunjuk  dan agama yang benar agar Dia memenangkannya diatas segala agama agama  meskipun  orang orang  musyrik  membenc .

A Shaf 9     
هُوَ الَّذِى بَعَثَ فِى اْلاُمِّيِيْنَ  رَسُوْلاً مِنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ  اْلكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَاِنْ كَانُوْا  مِنْ قَبْلُ لَفِى  ضَلاَلٍ مُبِينْ .  الجمعة  2
Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang  Rasul diantara mereka  yang membacakan ayat ayat Nya kepada mereka, mensucikan mereka  dan menga jarkan kepada mereka Kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya  benar benar dalam kesesatan yang nyata. 

AlJum’ah 2
قُلْ هَذِهِ سَبِيْلِى  اُدْعُواْ اِلىَ اللهِ عَلىَ بَصِيْرَةٍ اَنَا وَمَنْ اِتَّبَعَنِى.   يوسف 108
Katakanlah : Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata   Yusuf 108

                Itu semuanya hanyalah penjelasan bahwa benar benar berdzikir itu sangat berguna karena atsarnya sangat besar, pengaruhnya betul- betul terasa bagi orang yang melakukannya  dengan sungguh sungguh melalui cara  TQN . 

                Dzikir nafi adalah yang bunyi la ilaha  yang di talqinkan oleh seorang Mur syid  wajib di ‘amalkan sesuai petunjuk, pada waktu ucapan – ucapan itu diterapkan  hendaknya dirasakan, dan kita tahu bahwa artinya adalah tiada Tuhan, yang  mengandung arti tidak ada Tuhan yang dimaksud, tidak ada Tuhan yang wajib disembah Dan kalimah nafi ini mengandung arti menafi kan semua yang dapat diterima indra sehingga selain Allah  adalah  fana, yaitu  semuanya  terkena kerusakan. 

                Disusul dengan illallah sebagai itsbat, artinya adalah Allah tetap, sehingga didalam kalbu ditetapkan /diyakinkan tetapnya dzat yang haq, yang baqo yang ber beda dengan mahluk. Tentang Allah yang tidak dapat ditanyakan dengan pertanyaan-pertanyaan: dimana, kapan, berapa, kaya apa (seperti apa) . 

                Dikala mau talkin disyaratkan punya wudu yang sempurna,dan diwaktu talkin  ikuti petunjuk gurunya, ucapannya dengan suara yang cukup, dan pada waktu pelak sanaannya masing masing gunakan suara yang keras sehingga menghasilkan rasa panas didalam dada, setelah selesai cukup sesuai hitungan yang dibutuhkan ditutup dengan sayyiduna Muhammadur Rasulullah. 

                Dzikir yang seperti itu adalah digunakan untuk menjaga masuknya syetan ke badan manusia, karena syetan masuk ke manusia adalah melalui saluran darah, sehing ga jalan-jalan masuk syetan di pagar dengan kalimah yang disebut nafi itsbat itu. Syetan yang akan masuk ke manusia itu melalui bermacam macam jalan sehingga jalan jalan itu harus dipagar, 

ثُمَّ لاَ تِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ  وَعَنْ اَيْمَانٍهٍمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ
Syetan berkata: kemudian saya akan mendatangi mereka dari dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. 

Al A’rof  17.
                Didalam hadits qudsi disebutkan.
لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ حِصْنِى فَمَنْ دَخلَ َحِصْنِى اُمِنَ مِنْ عَذَابِى
La ilaha illa Allou adalah bentengKu, maka barangsiapa yang masuk ke bentengKu dia aman dari siksaKu

                Setelah selesai diberikan talkin dzikir jahar tersebut kemudian diberikan talkin dzikir khofi yang ditanamkan di dada sebelah kiri. Dzikir ini juga digunakan untuk  membimbing semua nafsu yang ada dalam dada manusia, sehingga bagi nafsu yang baik agar berkembang dan bagi nafsu yang buruk agar tidak berkembang, masalahnya yang dinamakan nafsu adalah tidak akan dapat dihilangkan. 

                Dzikir yang khofi ini memang tidak bersuara tetapi hanya dirasakan saja kare na Al Qur’an menjelaskan demikian .

وَاذْكُرْ رَبَّكَ  فِى نَفْسِكَ تَضَرّعُاً  وَحِيْفَةً وَدُوْنَ الْجَهْرِ مِنَ اْلقَوْلِ  بِالْغُدثوّ ِوَاْلاَصَالِ
وَلاَ تَكُنْ مِنَ اْلغَافِلِينْ . الاعراف 205
Dan sebutlah nama Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, diwaktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk  orang orang yang lalai.  Al A’rof 205 

                Dzikir ada yang dibatasi waktu, ada juga yang  tidak dibatasi, bahkan tidak bo leh lupa. Dzikir yang dibatasi waktu adalah dzikir yang jahar, dan waktunya sebatas selesai melakukan shalat wajib dan dzikir yang jahar apabila tidak sempat karena sibuk atau karena tugas, boleh diganti diwaktu lain dimana sudah ada waktu untuk  berdzikir.

Tetapi dzikir khofi adalah dzikir yang tidak boleh lupa, andaikan ternyata terjadi  lupa maka segera disambung kembali.
واذكر  ربك  اذا  نسيت وقل عسى ان يهدين ربى لاقرب من هذا رشدا  الكهف  24
Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa ,dan katakanlah “mudah mudahan  Tuhanku akan meberiku  petunjuk kepada  yang lebih dekat kebenarannya daripada ini “ . Al Kahfi 24 

                Kita sebenarnya disuruh berdzikir itu adalah baik sebelum shalat ataupun sedang shalat dan sesudah shalat, karena orang yang banyak menyebut Allah berarti mengakui dekat kepada Allah, karena menyebut nama Allah termasuk tanda cinta kepada Allah. Allah menjelaskan bahwa sebelum shalat pun harus sudah berdzikir, ka rena orang yang mau shalat juga  menunjukkan bahwa dia orang yang ingat kepada Tuhannya

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى  وَذَكَرَاسْمَ رَبِّهِ  فَصَلَّى .  الاعلى 14- 15
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman). Dan dia ingat nama Tuhannya lalu  dia sembahyang. Al ‘ Ala 14-15.

                Dalam ayat lain orang yang sedang shalat itupun berdzikir.
إِنَّنِى اَناَ اللهُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنَا  فاَعْبُدُنِى  وَأَقِمِ الصَّلاَةَ  ِلذِكْرِى.  طه 14
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku,  dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.  Toha 14. 

Apabila sudah selesai shalat agar ingat juga kepada Allah, ini yang biasa kita sebut wirid .
فَاِذَا قَضَيْتُمْ الصَّلاَةَ فَاذْكُرُواْ  اللهَ  قِيَامًا وَقُعُوْداً  وَعَلَى جُنُوبِكُمْ.  النساء 103
Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat mu, ingatlah Allah diwaktu berdiri, diwaktu duduk, dan diwaktu berbaring.  An Nisa 103.

                Contoh contoh dari Rasulullah sangat banyak, karena Maka wirid yang dila kukan adalah wirid yang mana, karena contoh contoh dari Rasulullah sangat banyak, dan Rasulullah dalam segala kesibukannya memberikan contoh kepada sahabat selalu disesuaikan dengan kemampuan shahabat itu sendiri, para sahabat yang mengikutinya selalu berganti ganti, sehingga cara mendidik sahabat tidak sama karena kemampuan shahabat pun tidak sama, kecerdasannya pun tidak sama dan kesibukannya pun tidak sama.Tetapi nabi sendiri mencetuskan mana dzikir yang paling baik, dan mana yang dapat diikuti oleh shahabat yang lain sebagaimana dalam hadits disebutkan. 

اَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاْعلَمْ اَنَّهُ لاَاِلَهَ اِلاَ اللهُ
Ketahuilah bahwa dzikir yang paling afdlol ialah la ilaha illallah . 

Hadits ini menunjukkan bahwa wirid atau bacaan dzikir adalah banyak, namun yang paling afdlol ialah la ilaha illallah. Untuk TQN di Suryalaya  mengikuti wirid yang setelah selesai shalat fardu ber sama-sama membaca la ilaha illallah. kemudian untuk kaum yang  lainnya terserah apakah akan mengikuti Suyalaya atau  mengikuti yang lain.

                Sumber : Miftahus Shudur.

By Abu Bakar Bin Ahmad Mansor
(S.Kom.I., C.St., CH., CHt., NNLP.,)