Tawasul adalah sesuatu yang dengannya menjadi dekat, bahwa tawasul diha dapan Rasulullah saw adalah sangat diperlukan karena untuk diijabah permohonan, untuk melaksanakan hajat, untuk ampunan dosa, untuk menghilangkan kesedihan, untuk menghasilkan yang dicita-citakan yang baik baik, dan segalakebutuhan ma nusia muslim, yang dipercaya, terhadap segala kebaikan.
Orang yan meng inkari tawasul adalah menginkari Al Qur’an , dan Sunnah Rasul, serta meng inkari ijma muslimin, sebelum ada bid’ah dan ahwa (keinginan sesuai hawa nafsu) .
Dalah tarikh orang orang Bani Nadir dan Bani Qoraidah telah mendengan dari Taurat bahwa sifat sifat Muhamad adalah, sifat sifat seorang Nabi, mereka memohon kedatangan Muhammad saw untuk mendapatkan kemenangan atasorang orang kafir.
وَكَانُوْا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُوْنَ عَلَى الَّذِيْنَ كَفَرُواْ فَلَمّاَ جَاءَهُمْ مَا عَرَفُواْ كَفَرثواْ بِهِ فَلَعْنَةُ اللهِ عَلَى الْكَفِرِينْ البقرة 89
Padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui mereka lalu inkar kepadanya. Maka laknat Allah atas orang orang yang inkar itu. Al Baqoroh 89.
Dalam sejarah apabila orang orang Bani Quraidah dan Bani Nadir sedang meng hadapi orang orang kafir dan mereka erasa akan kalah segeralah mereka membuka Taurat dan tangan mereka ditaruh diatas tulisan Muhammad sambil mereka berdo’a
َاللَّهُمّ َاِنّاَ نَسْئَلُكَ بِحَقّ ِنَبِيّكَ اَّلذِى وَعَدْتَنَا مَنْ تَبْعَثُهُ فِى آخِرِ الزَّمَانِ اِنْ تَنْصُرْنَا الْيَوْمَ عَلَى عَدُوّنِاَ فَيَنْصُرُوْن
Bani Nadir dan Bani Quraedah adalah ahlul Kitab (pemegang Taurat )dan mereka suku Yahudi, sedangkan musuhnya (yang orang musyrikin ) adalah Bani Aus dan Bani Hojroj .
Pelaksanaan umat sebelum Muhammad yang bertawasul kepada Muhammad yang tercatat dalam Taurat, adalah Syara’ umat sebelum Islam, itu juga menjadi syara’ bagi umat Islam selama tidak ada nasah .
Dari Al Qur’an sendiri menyuruh bertawasul seperti
يا ايها الذين امنوا اتقوا الله وابتغوا اليه الوسيلة وجاهدوا في سبيل الله لعلكم تفلحون
Hai orang orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepadaNya dan berjihadlah pada jalanNya supaya kamu men dapat keberuntungan. Al Maidah 35.
Secara lahiriyahnya ayat ini bertawasul dengan seseorang baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, bertawasul dengan ‘amal sholih, karena apabila tawasul ini diartikan perantara maka dengan apa saja yang menjadi perantara adalah jadi .dalam Al Qur’an membuang muta’aliqot adalah berfaidah umum, seperti ucapan
هَلْ يَسْتَوِى اَّلذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لاَيَعْلَمُوْن الزمر 9
apakah sama orang orang yan pandai dengan orang orang yang tidak pandai ?